PENDAHULUAN
Berdasarkan ciri-ciri
morfologi yang ditunjukkan oleh kelas Pinophyta dan Magnoliopsida yang telah
kita pelajari sebelumnya, Magnoliopsida secara filogenetik dianggap lebih maju
dari Pinophyta. Hal ini dapat dilihat dari ciri-ciri kemajuan dalam keragaman habitus,
pertulangan daun yang sudah berpola, dan alat perkembangbiakan berupa bunga
pada anggota Magnoliopsida. Ciri kemajuan secara filogenetik dapat dilihat dari
reduksi atau fusi dari bagian-bagian tumbuhan. Apabila dilihat dari ciri-ciri
morfologi bagian tumbuhan anggota kelas LIliopsida, Liliopsida dianggap kelas
yang menunjukkan perkembangan filogenetik paling maju pada Spermatophyta.
Ciri-ciri morfologi anggota kelas Liliopsida banyak yang menunjukkan terjadinya
reduksi dan fusi ke arah yang lebih sederhana.
CIRI UMUM KELAS LILIOPSIDA
Kelas Liliopsida
sebagian besar berupa tumbuhan herba dan hanya sedikit yang berkayu, tidak
mempunyai kambium sehingga tidak ada pertumbuhan sekunder. Ikatan pembuluh
terbuka dan tersebar. Sistem perakarannya adalah perakaran adventitif
(serabut). Daun pada umumnya dengan pertulangan daun parallel (sejajar),
kecuali pada Araceae sebagian tumbuhan dengan pertulangan daun menjala. Helaian
daun seringkali berukuran kecil dengan tangkai yang pendek dan ada pelepah.
Bagian-bagian bunga pada umumnya kelipatan 3, jarang kelipatan 2 atau kelipatan
4. Embrio biji mempunyai satu kotiledon. Polen biasanya uniaperture (punya satu
lubang) dan plastidanya tipe P (berisi protein).
Kelas Liliopsida
terdiri dari 5 subkelas, 19 ordo, 65 famili dan kurang lebih 50.000 species.
Secara evolusioner, tidak ada satu subkelas yang merupakan dasar dari kelas
lainnya. Walaupun Alismatidae mempunyai ciri-ciri bunga yang primitif, namun
Alismatidae bukanlah moyang dari subkelas yang lainnya. Para ahli umumnya
sependapat bahwa Monocotyledonae (Liliopsida) berkembang dari Dicotyledonae
(Magnoliopsida). Oleh karena itu Monocotyledonae muncul lebih belakangan
dibandingkan Dicotyledonae. Ada beberapa ciri Monocotyledonae yang menguatkan
bahwa Monocotyledanae lebih maju dari Dicotyledonae yaitu : jumlah kotiledon
hanya satu, pertulangan daun sejajar, tidak ada kambium dan sistem perakaran
adventitif. Ciri-ciri morfologi tersebut menunjukkan ciri reduksi dan
fusi.
Kelas Liliopsida
terdiri dari lima subkelas yaitu :
A. SUBKELAS
ALISMATIDAE
Mempunyai ciri –ciri umum sebagai berikut :
- Habitusnya berupa herba akuatik atau
tumbuhan daerah lembab,
- Berkas pembuluhnya kurang berkembang dan
tidak mengandung lignin. Pembuluh ditemukan pada akar atau tidak ada.
- Daun umumnya tunggal, berseling atau
kadang-kadang berhadapan atau berkarang dengan pertulangan daun sejajar. Daun
mempunyai pelapah.
- Bunga umumnya besar dan menarik tapi
kadng-kadang kecil dan tidak menarik. Polinasi dibantu oleh serangga, angin
atau air. Actinomorf atau zigomorf. Letak ovarium umumnya superum. Bunga dalam
perbungaan (majemuk) bentuk rasemosa atau spika dengan atau tanpa braktea.
Perhiasan bunga trimer. Polen trinukleat, bitegmik, krasinuselat. Ovarium 1
sampai beberapa, sehingga ada yang apokarp.
Subkelas Alismatidae terdiri dari 4 ordo, 16 famili dan 500 species. Ordo Alismatales, Hydrocaritales dan Najadales secara evolusi berkerabat dekat, seringkali dianggap satu kelompok yag disebut Helobiae, sedangkan ordo Triuridales lebih terionisasi. Ordo-ordo dan famili subkelas Alismatidae:
a. Ordo Alismatales
-
Famili Alismataceae
-
Famili Butomaceae
-
Famili Limnocharitaceae
b. Ordo Hydrocharitales
- Famili Hydrocharitaceae
c. Ordo Najales
-
Familia Aponogtonaceae
-
Familia Scheuchzeriaceae
-
Familia Juncaginaceae
-
Familia Potamogetonaceae
-
Familia Ruppiaceae
-
Familia Najadaceae
-
Familia Zannichelliaceae
-
Familia Cymodoceae
-
Familia Zosteraceae
d. Ordo Triuridales
- Famili Petrosaciaceae
- Famili Triuridaceae
1. ORDO
ALISMATALES
Ordo Alismatales mempunyai ciri-ciri umum
sebagai berikut : habitus herba, tumbuhan air atau tempat lembab,
aerenchymatus. Daun umumnya berseling atau roset akar, ada helaian daun dan
tangkai daun dengan tulang daun akrodromus atau kampilodromus. Bunga umumnya
mempunyai braktea, aktinomorf, hypogin, trimer, periantium umumnya 3 berwarna
hijau, dan dapat dibedakan sepal (hijau dan bersifat persisten) dan petal
(seringkali berwarna putih). Polen umumnya triaperture, kecuali pada Butomaceae
monosulcate). Gynocium apokarp terdiri dari 3-20 karpel. Bitegmik, krasinuselat
semu. Biji tanpa endosperm. Embrio dengan 1 kotiledon. Ordo Alismatatales
terdiri dari 3 famili yaitu :
a. Famili
Alismataceae, mempunyai ciri khas yaitu :
- Herba akuatik atau tempat lembab
- Bunga bisekual, seringkali tersusun
berkarang
- Perhiasan dalam dua lingkaran, sepal 3
hijau dan petal 3 putih
- Perlekatan karpel apokarp dengan 6-banyak karpel yang lepas-lepas, ovulum 1,2-beberapa
- Contoh : Alisma, Echinodorus, Sagitaria
- Manfaat tumbuhan: sebagai tanaman hias
Contoh-contoh anggota famili Alismataceae |
- Herba akuatik / rawa, laticiferus,
mempunyai rhizome, daun roset akar dan daun linier
- Bunga aktinomorf, biseksual, majemuk cymosa, stamen 9-lebih
- Periantium terdiri dari 2 lingkaran, 3
terluar sepaloid dan 3 terdalam petaloid
- Karpel 6 – beberapa dengan letak ovulum
laminar, polennya monosulcate
- Contoh : Butomus umbellatus
- Manfaat tumbuhan : beberapa tanaman
hias
Butomus umbellatus |
Butomus sp. |
c. Famili
Limnocharitaceae, mempunyai ciri khas yaitu :
- Pollen globosa, inaperture atau 4-beberapa, ovulumnya beberapa banyak
- Contoh : Limnocharis flava (genjer)
- Manfaat tumbuhan: genjer sebagai bahan sayuran
2. ORDO
HYDROCHARITALES
Hanya terdiri dari 1 famili yaitu
Hydrocaritaceae. Famili Hydrocharitaceae mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
:
- Herba akuatik / rawa, bebas terapung atau tertanam pada
substrat
- Daun roset akar atau tidak dengan susunan daun bervariasi
(berseling, berhadapan, atau berkarang)
- Bunga kecil dan tidak menarik atau sebaliknya besar dan
menarik perhatian, aktinomorf, Epygin, bunga biseksual atau uniseksual, bunga
majemuk (cymosa) atau tunggal 11
- Perhiasan bunga dapat dibedakan antara sepal dan petal,
petal 3 berwarna hijau dan sepal 3 berwarna putih atau warna lain, stamen 2 – 3
sampai banyak .
- Pollen globosa, monosulcate atau inaperture, Gynocium
terdiri dari banyak karpel
- Contoh : Thalassia, Vallisneria, Hydrilla
- Manfaat tumbuhan : sering digunakan
sebagai bahan percobaan pada bidang studi Biologi karena beberapa
keunggulannya.
Hydrilla |
Vallisneria |
3. ORDO
NAJALES
Ordo Najales mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut : habitus berupa herba akuatik perennial atau tempat lembab, akar
menempel pada substrat. Pembuluh ditemukan pada akar, atau tidak ada. Plastida
tipe P yang terdiri dari protein. Daun umumnya roset akar atau tidak, bila
tidak duduk daun umumnya berseling. Bunga umumnya kecil dan tidak menarik,
anemophilus atau hydrophilus, aktinomorf atau zigomorf, hypogin,
bisekual/uniseksual, berupa perbungaan spika atau racemosa, cymosa atau bunga
tunggal. Periantium berjumlah 6 berupa tepal dalam 2 lingkaran masing-masing 3.
Stamen 1-6 . Polen trinukleat, monosulcate. Gynocium 1- beberapa karpel yang
terpisah (apokarp), bitegmik, krasinucelat. Endosperm berkembang helobial.
Ordo Najales terdiri dari 10 famili dan
200 species , kesepuluh famili tersebut sudah disebutkan di atas. Famili yang
paling dominan adalah famili Potamogetonaceae. Untuk mewakili ordo Najales akan
dibahas lebih dalam famili Potamogetonaceae.
a. Famili
Potamogetonaceae, mempunyai ciri khas yaitu:
- Ovulum tunggal pada masing-masing karpel
- Duduk daun tidak roset akar, perbungaan bermacam-macam
- Bunga sempurna, tepal 4, stamen 4, pollen
globosa, dan merupakan tumbuhan di air yang bersih
- Contoh : Potamogeton sp
- Manfaat tumbuhan : Secara ekonomi tidak
ada
Ordo Triudales mempunyai cirri-ciri
sebagai berikut : Habitus berupa herba akuatik, kecil, mycothropik, tanpa
krolofil, berkas pembuluh dalam lingkaran sederhana. Daun tereduksi sampai
berbentuk sisik. Bunga berukuran kecil, bisekual/unisekual, zigomorf, hypogin.
Bunga muncul di terminal, berbraktea dengan perbungaan tipe racemosa, corimbosa
atau cimosa. Perhiasan bunga berupa tepal berjumlah (3-)6(-10), stamen dua
lingkaran 3-6 kadangkadang ada stamenodium. Polen monosulcate atau inaperture.
Gynocium 3-beberapa karpel. Ordo Triuridales terdiri dari 2 famili yaitu:
a.
Famili Petrosaviaceae, mempunyai ciri khas yaitu:
- Karpel berjumlah 3 dengan letak ovulumnya marginal pada masing-masing karpel, biji banyak
- bunga sempurna, dengan tepal 6 dalam dua lingkaran masing-masing 3
- Contoh : Sciaphila albescens
Sciaphila albescens |
b. Famili Triuridaceae, mempunyai ciri khas yaitu:
- Karpel berjumlah 6-50 masing-masing dengan 1 ovulum yang letaknya basalis, biji tunggal
- Bunga uniseksual, dengan tepal 3-10 dalam
satu lingkaran
- Contoh : Petrosavia
Petrosavia |
B. SUBKELAS ARECIDAE
Subkelas Arecidae merupakan Liliopsida
yang mempunyai habitus yang bervariasi, ada yang herba, semak, bahkan pohon.
Daun dengan duduk daun tersebar, namun ada juga yang roset akar maupun roset
batang. Bunga pada umumnya berukuran kecil dalam perbungaan spadiks dan
ditutupi oleh spatha. Perhiasan bunga pada umumnya berukuran kecil dan dan
tidak bisa dibedakan antara kaliks dan korola.
Subkelas ini terdiri atas 4 ordo, 5
familia dan kurang lebih 5.600 spesies (Conqruist, 1981 : 1077). Keempat ordo
anggota subkelas Arecidae yaitu : Arecales, Cycanthales, Pandanales, dan
Arales. Tidak semua ordo akan kita bahas dalam kegiatan praktikum ii. Hanya
tiga ordo saja yang akan kita bahas yaitu ordo Arecales dengan wakilnya familia
Arecaceae, ordo Pandanales wakilnya familia Pandanaceae, dan ordo Arales dengan
wakilnya familia Araceae.
1. Ordo Arecales
Familia Araceae; Mempunyai karakteristik
tema dengan getah yang cair atau seperti susu, pahit, dalam tanah mempunyai
rimpang yang memanjang atau seperti umbi, terkadang memanjat, jarang dengan
batang yang berkayu. Mempunyai daun yang biasanya tidak banyak, terkadang baru
terbentuk setelah keluarnya bunga, tunggal atau berbagi dan majemuk.
2. Ordo
Pandanales
Familia Pandanaceae; Mempunyai
karakteristik yang berupa semak, perdu ataupun pohon dengan batang yang besar
dan tumbuh tegak, bercabang-cabang atau berupa liana dengan batang-batang yang
memanjat, pada pangkal batangnya terdapat akar tunjang, terkadang akarnya
keluar dari bagian batang yang lebih tinggi, bahkan dari cabang-cabangnya.
mempunyai daun yang sempit, panjang, bangun pita dengan tepi berduri
kecil-kecil tajam, dan terkadang durinya pada sisi punggung ibu tulangnya.
3. Ordo
Arales
Familia Aracaceae; Mempunyai
karakteristik semak, pohon atau bahkan liana, batangnya amat pendek hampir
tidak ada, ada yang langsing berbentuk panjang dan bersifat lentur, biasanya
tidak bercabang. Mempunyai bentuk daun tunggal bercangap berbagi dan majemuk
dengan susunan tulang-tulang menjari atau menyirip.
C. SUBKELAS COMMELINIDAE
Memiliki
beberapa ciri diantaranya, yaitu tumbuhan ini
umumnya berhabitus herba, sangat jarang yang berkayu. Daun dengan
pertulangan sejajar, duduk daun tersebar atau roset akar. Perlekatan
karpelnya syncarp. Sel tetangga pada stomata umumnya 2,
tidak ada atau lebih dari 2. Daun umumnya sempit dan bertulang daun
sejajar atau menjala. Bunga sedikit sampai banyak, tetapi tidak
pernah berspandiks. Pada beberapa familia perhiasan
bunga sangat tereduksi dan tidak kelipatan 3. Stamen umumnya 3
atau 6 jarang 1 atau banyak. Bunga biasanya tanpa spatha
yang jelas. Kebanyakan nectar tidak ada. Periantium trimer,
dengan ovarium superum. Polinasi dengan angin. Pembuluh
umumnya ada pada semua organ vegetatif. Subkelas ini
terdiri atas 7 ordo, 16 familia, dan kurang lebih 15.000 spesies yang
sebagian besar spesies tersebut merupakan anggota familia Poaceae.
Ketujuh ordo tersebut, yaitu Commelinales, Eriocaulales, Restionales,Juncales,
Cyperales, Hydatellales, dan Typhales.
1. ORDO
COMMELINALES
Familia Commelinidae; Merupakan
tumbuhan berhabitus herba memanjat atau
tegak,batangnya sering membengkak pada nodus. Daun
tunggal dengan duduk daun tersebar. Memiliki pelepah dengan urat daun atau
pertulangan daun sejajar. Bunga umumnya dalam perbungaan samosa,
biseksual dengan simetri bunga zygomorph. Memiliki kalisks 3 sepal
dan corolla 3 petal lepas, kadang-kadang bertaji atau bersatu
dibawah. Terdapat 6 stamen terkadang ada yang tereduksi menjadi
staminodia. Filament sering berambut. Ovarium superum dengan 3karpel,
2-3 ruang, satu hingga beberapa ovula tiap ruang dan buah
kapsula.
2. ORDO
CYPERALES
a. Familia Poaceae
Tumbuhan dengan habitus terna annual atau perennial, kadang-kadang berupa herba atau pohon yang tinggi. batang dengan posisi yang bermacam-macam. daun umumnya terdiri atas helaian, upih, dan lidah-lidah, jarang antara helaian dan upih terdapat tangkai, bunga umumnya biseksual dan ada juga uniseksual.
Tumbuhan dengan habitus terna annual atau perennial, kadang-kadang berupa herba atau pohon yang tinggi. batang dengan posisi yang bermacam-macam. daun umumnya terdiri atas helaian, upih, dan lidah-lidah, jarang antara helaian dan upih terdapat tangkai, bunga umumnya biseksual dan ada juga uniseksual.
b. Familia Cyperaceae
Tumbuhan berhabitus terna perennial yang menyukai habitat yang lembab, bahan-bahan seperti umbi dengan geragi yang merupakan alat perkembangbiakan vegetatif. Memiliki batang segitiga, tidak berongga. Dibawah rangkaian biasanya tidak bercabang. Daun membentuk pita, bertulang sejajar dengan upih yang tertutup, biasanya tersusun berupa roset akar. Memiliki perbungaan kecil dan tidak menarik, berkelamin tunggal dan berumah satu (monoecious) jarang berumah dua.
Tumbuhan berhabitus terna perennial yang menyukai habitat yang lembab, bahan-bahan seperti umbi dengan geragi yang merupakan alat perkembangbiakan vegetatif. Memiliki batang segitiga, tidak berongga. Dibawah rangkaian biasanya tidak bercabang. Daun membentuk pita, bertulang sejajar dengan upih yang tertutup, biasanya tersusun berupa roset akar. Memiliki perbungaan kecil dan tidak menarik, berkelamin tunggal dan berumah satu (monoecious) jarang berumah dua.
D. SUBKELAS ZINGIBERIDAE
Subkelas Zingiberidae
umumnya berhabitus herba. Daun sempit bertulang daun meyirip sejajar
(parallel-veined). Karakter tulang daun pinnate-parallel
dan merupakan roset batang. Sel tetangga pada stomata 2, 4 atau
lebih. Bunganya dalam karangan, sedikit sampai
banyak. Sepal dapat dibedakan dari petal seringkali hijau dan basah,
kadang-kadang ada petaloid dalam tekstur tetapi tidak seperti petal.
Nectar umumnya ada, seringkali ada braktea yang berwarna. Ovarium supeum
atau inferum. Bunga ada yang biseksual dan ada yang uniseksual, ada pula
hipogen tetapi sebagian besar epigin. Stamen berjumlah 6 dalam dua
lingkaran, tetapi seringkali hanya 5 atau 1 stamen
saja yang fertile, sedangkan sisanya steril atau berubah menjadi stamenodium
yang petaloid. Gynoecium tersusun atas 3 karpel, beruang
3atau kadang-kadang beruang satu. Perlekatan karpelnya syncarp.
Polinasi dengan bantuan serangga atau hewan sejenisnya. Pembuluh terbatas
pada akar, kadang-kadang pada batang dan pada semua organ vegetatif.
Subkelas Zingiberidae terdiriatas 2 ordo, 9 familia, dan kurang lebih
3.800 spesies. Kedua ordo anggota Zingiberidae yaitu ordo Bromeliales dan
ordo Zingiberiales. Kedua ordo tersebut kurang lebih mempunyai jumlah
spesies yang sama, akan tetapi ordo Bromeliales hanya terdiri
atas satu familia yaitu Bromeliaceae. Sedangkan ordo Zingiberiales
mempunyai 8 familia, yaitu Streliziaceae, Heliconiaceae, Musaceae,
Lowiaceae, Zingberaceae, Costaceae, Cannaceae, dan Marantaceae.
1. ORDO ZINGIBERIALES
a. Familia Heliconiaceae
Salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Merupakan tumbuhan tahunan, batang semu dengan tinggi 1-2,5 m. Daun tersusun dalam dua baris pada sisi yang berlawanan. Bunga majemuk dalam satu sumbu dengan bunga yang tersusun dalam dua baris dalam sisi yag berlawanan (Cincinnus), sumbunya berwarna kuning atau orange. Tumbuhan ini biasanya digunakan untuk tanaman hias dan daunnya untuk pembungkus.
Salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Merupakan tumbuhan tahunan, batang semu dengan tinggi 1-2,5 m. Daun tersusun dalam dua baris pada sisi yang berlawanan. Bunga majemuk dalam satu sumbu dengan bunga yang tersusun dalam dua baris dalam sisi yag berlawanan (Cincinnus), sumbunya berwarna kuning atau orange. Tumbuhan ini biasanya digunakan untuk tanaman hias dan daunnya untuk pembungkus.
b. Familia Musaceae
Tumbuhan berhabitus herba dengan batang semu yang terdiri atas upih daun yang saling balut-membalut. Daunnya lebar dengan ibu tulang daun yang tebal, beralur disisi atasnya, jelas berbeda dari tulang-tulang cabangnya yang menyirip. Termasuk bunga banci atau berkelamin tunggal dengan simetri bunga zigomorph tersusun dalam Cincinnus yang terdapat dalam ketiak daun pelindung yang besar dan berwarna menarik.
Tumbuhan berhabitus herba dengan batang semu yang terdiri atas upih daun yang saling balut-membalut. Daunnya lebar dengan ibu tulang daun yang tebal, beralur disisi atasnya, jelas berbeda dari tulang-tulang cabangnya yang menyirip. Termasuk bunga banci atau berkelamin tunggal dengan simetri bunga zigomorph tersusun dalam Cincinnus yang terdapat dalam ketiak daun pelindung yang besar dan berwarna menarik.
c. Familia Zingiberaceae
Tumbuhan dengan habitus herba berbatang semu. Berdaun lebar dengan pelepah daun yang membungkus batang. Namun beberapa spesies diantaranya ada yang mencapai tinggi hingga 8 meter. Semua kelompok dari tumbuhan ini memiliki batang yang berasal dari rizome yang tumbuh horizontal dibawah tanah yang memili akar dan daun. Kelamin tumbuhan Monoecious atau berumah satu.
Tumbuhan dengan habitus herba berbatang semu. Berdaun lebar dengan pelepah daun yang membungkus batang. Namun beberapa spesies diantaranya ada yang mencapai tinggi hingga 8 meter. Semua kelompok dari tumbuhan ini memiliki batang yang berasal dari rizome yang tumbuh horizontal dibawah tanah yang memili akar dan daun. Kelamin tumbuhan Monoecious atau berumah satu.
d. Familia Cannaceae
Tumbuhan terna besar-besar perennial, dalam tanah. Memiliki rimpang yang tebal seperti umbi. Daun pada batang diatas tanah, besar, lebar, bertulang menyirip dengan ibu tulang yang nyata, tangkai daun pada pangkal melebar menjadi upih. Bunga banci atau berkelamin tunggal. Simetri bunga zigomorph atau lebih sering asimetrik, besar dengan warna cerah dan menarik, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan atau malai. Hiasan bunga tersiri atas kelopak dan mahkota, masing-masing berbilangan 3. Daun-daun kelopak bebas tersusun sperti genting. Daun-daun mahkota berlekatan pada pangkalnya. Buah dengan kelopak yangtidak gugur dibagian atasnya. Biji banyak dengan bentuk bulat, endosperm keras dan lembaga kecil.
Tumbuhan terna besar-besar perennial, dalam tanah. Memiliki rimpang yang tebal seperti umbi. Daun pada batang diatas tanah, besar, lebar, bertulang menyirip dengan ibu tulang yang nyata, tangkai daun pada pangkal melebar menjadi upih. Bunga banci atau berkelamin tunggal. Simetri bunga zigomorph atau lebih sering asimetrik, besar dengan warna cerah dan menarik, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan atau malai. Hiasan bunga tersiri atas kelopak dan mahkota, masing-masing berbilangan 3. Daun-daun kelopak bebas tersusun sperti genting. Daun-daun mahkota berlekatan pada pangkalnya. Buah dengan kelopak yangtidak gugur dibagian atasnya. Biji banyak dengan bentuk bulat, endosperm keras dan lembaga kecil.
E.
SUBKELAS LILIIDAE
Subkelas
Liliidae terdiri dari 15 keluarga dan hampir 8.000 spesies, distribusi
kosmopolitan. Lebih dari 4/5ths spesies milik dua keluarga, Orchidaceae dan
Liliaceae. Hampir setengah dari spesies yang termasuk ke dalam Liliaceae,
keluarga heterogen yang sering dipisahkan menjadi puluhan keluarga yang lebih
kecil dan mungkin tidak berhubungan. Liliidae Para khas, meskipun tidak selalu,
memiliki mencolok 3-merous bunga, dengan tepal petaloid semua, dan mereka telah
secara luas dimanfaatkan dengan penyerbukan serangga yang berkembang dengan
baik nectaries. Beberapa Liliidae adalah Famili serupa, beberapa memiliki
net-berurat daun, dan beberapa memiliki elemen kapal di seluruh tunas serta
akar. Studi terbaru filogenetik molekuler menunjukkan bahwa Liliidae
setidaknya memiliki 3 garis keturunan yang berbeda: Liliales, termasuk
Liliaceae sensu stricto, Smilacaceae, dan sejumlah memisahkan keluarga
Liliaceae sensu Lato; Asparagales, termasuk banyak dari Liliaceae epigynous
memisahkan keluarga, Iridaceae, dan Orchidaceae , dan Dioscoreales, termasuk Dioscoreaceae
dan Burmanniaceae. Para Liliidae adalah adik cenderung subclass Commelinidae
morfologis paling diturunkan (termasuk Zingiberidae).
1. ORDO
LILILES
a. Famili
Liliaceae
Habitus terna atau herba dengan rimpang atau umbi lapis, sebagian kecil memiliki habitus semak atau perdu yang berupa tumbuhan memanjat. Macam daun tunggal dengan filotaksis roset akar. Sebagian kecil cabang-cabang tereduksi berubah menjadi kladodium. Bunga kecil sampai sangat besar dan warnanya menarik.
Habitus terna atau herba dengan rimpang atau umbi lapis, sebagian kecil memiliki habitus semak atau perdu yang berupa tumbuhan memanjat. Macam daun tunggal dengan filotaksis roset akar. Sebagian kecil cabang-cabang tereduksi berubah menjadi kladodium. Bunga kecil sampai sangat besar dan warnanya menarik.
b. Famili
Iridaceae
Habitus terna atau herba perenial dengan akar yang tumbuh dari rimpang, umbi sisik atau umbi lapis. Bentuk daunnya pipih memanjang dengan filotaksis roset akar. Simetri bunganya aktinomorf atau zigomorf. Karangan bunganya adalah rasemosa. Perianthiumnya terdiri atas tenda bunga yang menyerupai mahkota.
Habitus terna atau herba perenial dengan akar yang tumbuh dari rimpang, umbi sisik atau umbi lapis. Bentuk daunnya pipih memanjang dengan filotaksis roset akar. Simetri bunganya aktinomorf atau zigomorf. Karangan bunganya adalah rasemosa. Perianthiumnya terdiri atas tenda bunga yang menyerupai mahkota.
c. Famili
Aloaceae
Habitus terna atau herba perenial dengan rimpang yang merayap atau berbentuk umbi. Daunnya besar, tunggal atau bergerigi dengan filotaksis roset akar. Bunga biseksual dengan simetri bunga aktinomorf. Macam bunganya majemuk dengan bentuk payung yang terdapat pada bagian terminal. Perianthiumnya berupa corolla yang terdiri dari 6 petal. Stamennya berjumlah 6.
Habitus terna atau herba perenial dengan rimpang yang merayap atau berbentuk umbi. Daunnya besar, tunggal atau bergerigi dengan filotaksis roset akar. Bunga biseksual dengan simetri bunga aktinomorf. Macam bunganya majemuk dengan bentuk payung yang terdapat pada bagian terminal. Perianthiumnya berupa corolla yang terdiri dari 6 petal. Stamennya berjumlah 6.
d. Famili Velloziaceae
Habitus terna atau herba perenial yang berkayu dengan batang yang tebal. Daunnya berbentuk lanset dengan ujung runcing dan filotaksis yang tersusun sebagai roset akar. Bunganya terpisah-pisah pada tangkai yang panjang dan berwarna menarik. Bunganya biseksual dengan simetri bunga aktinomorf. Perianthiumnya terdiri atas 6 corolla yang berlekatan.
Habitus terna atau herba perenial yang berkayu dengan batang yang tebal. Daunnya berbentuk lanset dengan ujung runcing dan filotaksis yang tersusun sebagai roset akar. Bunganya terpisah-pisah pada tangkai yang panjang dan berwarna menarik. Bunganya biseksual dengan simetri bunga aktinomorf. Perianthiumnya terdiri atas 6 corolla yang berlekatan.
e. Famili
Taccaceae
Mempunyai sebagai berikut mempunyai habitus terna atau herba perenial yang berkayu dengan rimpang yang berbentuk umbi, Mempunyai daun berukuran besar dengan macam daun yang tunggal dan bergerigi dengan filotaksis yang tersusun sebagai roset akar, memiliki bunga yang biseksual dengan simetri bunga aktinomorf, macam bunganya majemuk berbentuk payung yang terletak pada bagian terminal. Perianthiumnya berupa corolla yang terdiri atas 6 petal. Stamen berjumlah 6 dengan tangkai sari melebar dan pendek serta antera yang beruang dua. Tangkai putik berjumlah 3 dengan ukuran yang pendek dan kepala putik yang berjumlah 3. Memiliki banyak biji dengan endosperm dan lembaga yang kecil.
Mempunyai sebagai berikut mempunyai habitus terna atau herba perenial yang berkayu dengan rimpang yang berbentuk umbi, Mempunyai daun berukuran besar dengan macam daun yang tunggal dan bergerigi dengan filotaksis yang tersusun sebagai roset akar, memiliki bunga yang biseksual dengan simetri bunga aktinomorf, macam bunganya majemuk berbentuk payung yang terletak pada bagian terminal. Perianthiumnya berupa corolla yang terdiri atas 6 petal. Stamen berjumlah 6 dengan tangkai sari melebar dan pendek serta antera yang beruang dua. Tangkai putik berjumlah 3 dengan ukuran yang pendek dan kepala putik yang berjumlah 3. Memiliki banyak biji dengan endosperm dan lembaga yang kecil.
f. Famili
Dioscoreaceae
Habitus terna atau herba memanjat dengan rimpang / umbi di dalam tanah yang kaya akan zat tepung. Macam daun tunggal dengan bentuk kordatus. Pertulangan daun menjari atau melengkung dengan filotaksis tersebar. Sebagian kecil memiliki filotaksis berhadapan. Bunga uniseksual dengan bentuk kecil dan simetri bunga yang tersusun aktinomorf. Contoh spesies dari famili Dioscoreaceae
Habitus terna atau herba memanjat dengan rimpang / umbi di dalam tanah yang kaya akan zat tepung. Macam daun tunggal dengan bentuk kordatus. Pertulangan daun menjari atau melengkung dengan filotaksis tersebar. Sebagian kecil memiliki filotaksis berhadapan. Bunga uniseksual dengan bentuk kecil dan simetri bunga yang tersusun aktinomorf. Contoh spesies dari famili Dioscoreaceae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar